Kamis, 29 November 2012

NYANYIAN ANAK JALANAN : CERPEN


NYANYIAN ANAK JALANAN
CERPEN
“Brakk” koran itu diletakkan dihadapanku.
“Ini prosedurnya udah ada dikoran, jika minat kamu tinggal ikuti aja proseurnya.” Gurku menjelaskan tanpa beban.
            Ya, itu adalah kesempatan kesempatan bagiku untuk meneruskan studiku, aku akan mengikuti test seleksi beasiswa di President Universisty.
            Bingung??? Sangatlah bingung, dengar namanya saja penuh dengan tanda tanya, apa sich sebenarnya test ini, apa beasiswa dari President atau bagaimana??
Entahlah, namun yang jelas ini merupakan langkah awal dari ikhtiarku.
            Ku ambil koran itu, ku baca dengan teliti kata demi kata apa yang ada dalam tulisan koran tersebut. Dan ternyata itu semua diluar dugaanku, ini adalah seleksi beasiswa dari salah satu Universitas internasional di Indonesia.
            Kaget???
            Ya ,, tentu kaget, seleksi ini sangat penuh dengan tantanngan bagiku, President University namanya, berada tak jauh dari Jababeka Cikarang. Jangankan tahu Jababeka atau President Unoversity, cikarang saja hanya baru tahu namanya doang,,,
            Dengan sedikit gugup aku beranikan angkat bicara pada guruku “ Insya Allah pak, saya coba.”
            Aku kembali kekamar Ma’hadku dengan rasa yang penuh dengan kebimbangan. Rasa tecampur aduk antara gelisah dan bahagia, antara takut dan senang,, hmmm inasan yang dilanda kegalauan,,, (lhoo kok ngelantur???)
Dikamar aku kembali membaca koran itu. Dikoran itu tercantum bebrapa kriteria untuk mengikuti test seleksi,adad beberapa jurusan yang bisa saya pilih dan apa saja yang harus ditest.
            Dengan penuh Ihtiath (huhh, kyak mau ijtihad aja) aku pilih jurusan Communication (aseek, jadi wartawan nich), mengapa??karena itulah yang aku rasa cocok, dan juga testnya tidak terlalu sulit ( biasa, lihat kadar kemampuan dulu) aku tak perlu bercengkrama lagi dengan soal-soal fisika (tuh kan, bener gwe bilang!! weww), karena fisika hanya disoalkan bagi yang ngambil jurusan tekhnik saja.
            Lalu, kukirimkan registrasi smentara via pesan singkat ke pihsk universitas, dengan HP ayahku (ketahuan gak punya HP ya? Payah loe)
            “ IBNU WAHYD. MA AL-ISHLAH, COMMUNICATION” aku mengetik.
            “ message delivered” tulisan yang ,uncul dilayar HP
Akupun mulai menyiapkan apa yang harus kubawa untuk test ( kata orang mudanyamah packing)
            Aku berangkat hari Juam’at sore, dan bermala dirumah sahabatku di cikarang ( walaupun jauh banget sama Jababeka).
Jam 10 malam aku smapai di cikarang (jauh juga yach),, “ oh ini cikarang teh!” gumamku dalam hati. Teraasa gersang segersang hatiku padamu (gubrakk), walupun malam hari cuacanya masih saja gerah, tak seperti di kampung Ma’hadku. Aku bersamanya ( Fu’ad) berjalan menysuri trotoar kota cikarang.
            Paginya, kami berangakat ke Jababeka waktu menunjukkan pukul 6.30, test mulai 08.00 ada satu jam setengahan lagi utnuk sampai ke jababeka, aku semakin gelisah mghadapi apa yang akan terjadi nanti. ( whuhh yang dilanda kegalauan).
            07.30 WIB, aku masih diperjalanan, “ cukup gak ya?” aku semakin tak karuan.
Jam 08.00 nyampe digerbang utama Jababeka II. “ Masih jauh gak dink?” tanyaku pada fu’ad.
            “Gak tau juga sih hyd, saya belum tahu persis sih!” ujarnya.
Kami berjalan menyusuri grbang utama Jababeka, “waww, indahnya laksana istana disinetron Indosiar” (hehe lebay loe). Kami putuskan untuk bertanya ketukang ojeg, dan ternyata masih jauh perlu satu KM untuk sampai ke President University, dan tukang ojeg menyarankan untuk naik ojeg saja.. (aji mumpung nich jeg??)
            Akhirnya, kami sampai didepan gerbang President University.
“ waduh dink, terlambat  20 menit nich, mana belum foto copy KTS lagi, gimana atuh?” tannyaku pada fu’ad.
“ ya udah masuk aja dulu, biar saya yang foto copy.” Ujarnya.
“ ok. Makasih ya dink!” ucapku.
 
                               

0 komentar:

Posting Komentar