NYANYIAN ANAK JALANAN : CERPEN
NYANYIAN ANAK JALANAN
CERPEN
“Brakk”
koran itu diletakkan dihadapanku.
“Ini
prosedurnya udah ada dikoran, jika minat kamu tinggal ikuti aja proseurnya.”
Gurku menjelaskan tanpa beban.
Ya, itu adalah kesempatan kesempatan
bagiku untuk meneruskan studiku, aku akan mengikuti test seleksi beasiswa di
President Universisty.
Bingung??? Sangatlah bingung, dengar
namanya saja penuh dengan tanda tanya, apa sich sebenarnya test ini, apa
beasiswa dari President atau bagaimana??
Entahlah, namun
yang jelas ini merupakan langkah awal dari ikhtiarku.
Ku ambil koran itu, ku baca dengan
teliti kata demi kata apa yang ada dalam tulisan koran tersebut. Dan ternyata
itu semua diluar dugaanku, ini adalah seleksi beasiswa dari salah satu
Universitas internasional di Indonesia.
Kaget???
Ya ,, tentu kaget, seleksi ini
sangat penuh dengan tantanngan bagiku, President University namanya, berada tak
jauh dari Jababeka Cikarang. Jangankan tahu Jababeka atau President Unoversity,
cikarang saja hanya baru tahu namanya doang,,,
Dengan sedikit gugup aku beranikan
angkat bicara pada guruku “ Insya Allah pak, saya coba.”
Aku kembali kekamar Ma’hadku dengan
rasa yang penuh dengan kebimbangan. Rasa tecampur aduk antara gelisah dan
bahagia, antara takut dan senang,, hmmm inasan yang dilanda kegalauan,,, (lhoo
kok ngelantur???)
Dikamar aku
kembali membaca koran itu. Dikoran itu tercantum bebrapa kriteria untuk
mengikuti test seleksi,adad beberapa jurusan yang bisa saya pilih dan apa saja
yang harus ditest.
Dengan penuh Ihtiath (huhh, kyak mau
ijtihad aja) aku pilih jurusan Communication (aseek, jadi wartawan nich),
mengapa??karena itulah yang aku rasa cocok, dan juga testnya tidak terlalu
sulit ( biasa, lihat kadar kemampuan dulu) aku tak perlu bercengkrama lagi
dengan soal-soal fisika (tuh kan, bener gwe bilang!! weww), karena fisika hanya
disoalkan bagi yang ngambil jurusan tekhnik saja.
Lalu, kukirimkan registrasi smentara
via pesan singkat ke pihsk universitas, dengan HP ayahku (ketahuan gak punya HP
ya? Payah loe)
“ IBNU WAHYD. MA AL-ISHLAH,
COMMUNICATION” aku mengetik.
“ message delivered” tulisan yang
,uncul dilayar HP
Akupun mulai
menyiapkan apa yang harus kubawa untuk test ( kata orang mudanyamah packing)
Aku berangkat hari Juam’at sore, dan
bermala dirumah sahabatku di cikarang ( walaupun jauh banget sama Jababeka).
Jam 10 malam
aku smapai di cikarang (jauh juga yach),, “ oh ini cikarang teh!” gumamku dalam
hati. Teraasa gersang segersang hatiku padamu (gubrakk), walupun malam hari
cuacanya masih saja gerah, tak seperti di kampung Ma’hadku. Aku bersamanya (
Fu’ad) berjalan menysuri trotoar kota cikarang.
Paginya, kami berangakat ke Jababeka
waktu menunjukkan pukul 6.30, test mulai 08.00 ada satu jam setengahan lagi
utnuk sampai ke jababeka, aku semakin gelisah mghadapi apa yang akan terjadi
nanti. ( whuhh yang dilanda kegalauan).
07.30 WIB, aku masih diperjalanan, “
cukup gak ya?” aku semakin tak karuan.
Jam 08.00
nyampe digerbang utama Jababeka II. “ Masih jauh gak dink?” tanyaku pada fu’ad.
“Gak tau juga sih hyd, saya belum
tahu persis sih!” ujarnya.
Kami berjalan
menyusuri grbang utama Jababeka, “waww, indahnya laksana istana disinetron
Indosiar” (hehe lebay loe). Kami putuskan untuk bertanya ketukang ojeg, dan
ternyata masih jauh perlu satu KM untuk sampai ke President University, dan
tukang ojeg menyarankan untuk naik ojeg saja.. (aji mumpung nich jeg??)
Akhirnya, kami sampai didepan
gerbang President University.
“ waduh dink,
terlambat 20 menit nich, mana belum foto
copy KTS lagi, gimana atuh?” tannyaku pada fu’ad.
“ ya udah masuk
aja dulu, biar saya yang foto copy.” Ujarnya.
“ ok. Makasih
ya dink!” ucapku.
Komentar
Posting Komentar