ANALISIS SYI’IR UMRUL QAIS
ANALISIS
SYI’IR UMRUL QAIS
Oleh :
Abdul Aziz (1211502001)
a.
Biografi
Umrul Qais
Beliau
merupakan raja yang ‘sesat’, nama lengkapnya ialah abu al-Harits Hunduj ibn
Hajar al-Kindiy. Penyair Yaman dan bapak penyair jahiliyyah[1]. Nasab penyair ini termasuk ke
dalam kalangan terhormat, ia anak seorang raja Yaman yang bernama Hujur
al-Kindi, sedangkan ibunya bernama Fatimah binti Rabiah saudara Kulaib
Taghlibiyyah, yaitu seorang
perwira Arab yang amat terkenal dalam peperangan
al-Basus dan saudara dari Muhalhil, yang juga seorang penyair[2].
Sejak kecil penyair ini
dibesarkan di Nejed, di tengah-tengah Bani Asad, rakyat ayahnya. Ia hidup di
dalam kalangan keluarga bangsawan yang gemar berfoya-foya. Kehidupannya sebagai
anak seorang raja berpengaruh sekali dalam pembentukan kepribadiannya. Ia memiliki
kebiasaan bermain cinta, bermabuk-mabukkan, dan melupakan segala kewajiban
sebagai anak raja yang seharusnya pandai mawas diri dan berlatih untuk memimpin
masyarakat. Ia kerapkali dimarahi oleh ayahnya karena perangainya yang buruk,
bahkan akhirnya dia diusir dari istana[3].
b.Karya Syi’ir Umrul Qais
Sebagian besar ahli sastra Arab
berpendapat bahwa diantara puisi-puisi al-Mu'allaqat, puisi Umru' al-Qais
merupakan puisi yang paling terkenal dan menduduki posisi penting dalam
khazanah kesusastraan Arab Jahiliyyah. Mu'allaqat Umru' al-Qais merupakan
peninggalan yang paling monumental yang mempunyai peranan penting dalam
perkembangan kesusastraan Arab pada masa-masa selanjutnya. Puisi-puisinya
seringkali dipakai sebagai referensi dalam kajian ilmu-ilmu bahasa Arab seperti
nahwu, sharf, maupun balaghah.
Umrul Qais dianggap orang pertama
yang menciptakan cara menarik perhatian dengan jalan Istikofus Sohby. Selain
itu, ia juga dianggap sebagai penyair pertama dalam mensifati kecantikan
seorang wanita dengan mengumpamakannya dengan seekor kijang yang panjang
lehernya yang dijadikan tanda untuk seorang wanita yang cantik.
Orang yang mendalami puisi karya
Umrul Qais dengan mendalam maka dia akan mengerti bahwa keindahan syairnya
terletak pada caranya yang halus dalam syair ghazal-nya. Apalagi isti’arah
dan perumpamaanya yang begitu indah. Sehingga banyak orang beranggapan
bahwa dialah orang yang pertama menciptakan perumpamaan dalam syair Arab. Hanya
saja terkadang sayirnya tidak luput dari perumpamaan yang cabul terutama ketika
membicarakan perempuan.
Adapun
salah satu karya syairnya yang terkenal ialah sebagai berikut :
وليل كموج البحر أرخى سدوله # علي بأنوع الهموم ليبتل
فقلت له لما تمطى بصلبه # واردف اعجازا وناء بكلكل
اﻻايهاالليل الطويل اﻻ انجلى # بصبح وما اﻻء صباح منك بأمثل
فيا لك من ليل كان نجومه # بكل مغار الفتل شدت بيذ بل
فقلت له لما تمطى بصلبه # واردف اعجازا وناء بكلكل
اﻻايهاالليل الطويل اﻻ انجلى # بصبح وما اﻻء صباح منك بأمثل
فيا لك من ليل كان نجومه # بكل مغار الفتل شدت بيذ بل
Artinya : “Malam bagaikan
gelombang samudra yang menyelimutkan tirainya padaku, dengan kesedihan untuk membencanaiku,
aku berkata padanya kala ia menggeliat merentang tulang punggungnya dan siap
melompat menerkam mangsanya, wahai malam panjang kenapa engkau tidak segera
beranjak pergi yang digantikan pagi yang tiada pagi seindah kamu, Oh… malam
yang gemintangnya, bagaikan terjerat ikatan yang kuat.”
c.
Analisis
Syi’ir Umrul Qais
Tentang analisis syi’ir diatas, ada beberapa
spesifikasi analisis syi’ir tersebut.
-
Jenis Syi’ir
Puisi tradisional (asy-syi’r
al-multazim)
Puisi tradisional (asy-syi’r
al-multazim) adalah puisi yang harus mengikuti aturan-aturan yang
dituangkan dalam Ilmu Arud dan Qawafi, harus mengikuti salah satu
bahar, dan mengikuti aturan qafiyah tertentu sehingga antara bait
yang satu dengan bait yang lain terdapat persamaan, baik dalam bahar maupun
dalam taf’iliah atau satuan iramanya.
Puisi setengah bebas (asy-siyi’r al-mursal)
Puisi setengah bebas (asy-syi’r
al-mursal) adalah puisi yang antara qafiyah yang satu
dalam satu baris atau satr dengan yang lainnya dalam baris berikutnya berbeda.
Puisi bebas (asy-syi’r al-hurr)
Puisi bebas (asy-syi’r al-hurr)
adalah puisi yang tidak terikat prosodi/matra gaya lama atau arud dan qafiyah,
yang secara bentuk terkadang mendekati gaya prosa sastra dan susunan barisnya
tidak dalam bentuk qasidah (dua baris sejajar), tetapi tersusun kebawah.
Adapun
syi’ir karangan Umrul Qais di atas merupakan syi’ir al-Multazim, karena
syi’ir tersebut mengikuti gaya prosodi yang tertuang dalam ilmu ‘arudl dan
qawafi, yang mana syi’ir di atas mengikuti salah satu bahr yang
akan dijelaskan selanjutnya, dan antara bait yang pertama dengan bait yang
lainnya memiliki persamaan. Dan memang pada dasarnya corak dari syi’ir jahiliy
ialah terikat dengan wazan dan qafiyah.
-
Tema
Dalam sya’ir Arab memeliki tujuh tema
yakni ;[5] Madh (pujian), ghazal (rayuan), hija (ejekan), ar-ritsa
(bela sungkawa), al-i’tidzaar (berdalih), al-washaf (mensifati), al-fakhar
(bangga). Adapun tema dalam syi’ir ini ialah washf, yakni menggambarkan sesuatu kejadian ataupun segala
hal yang menarik, seperti menggambarkan jalannya peperangan, keindahan alam dan
sebagainya.
-
Aghradh (Tujuan)
Pada dasarnya penyair ini
ingin mengutarakan akan nasibnya yang malang. Dimana ketika malam dating
hatinya bertambah resah. Penyair menggambarkan posisinya yang sedang dilanda
persoalan kehidupan dengan gambaran malam yang gelap gulita. Bahkan, ia menyerupakan
dengan gelombang samudera, ia ingin pembaca tahu bahwa dia mempunyai persoalan
yang amat pelik.
Syair diatas merupakan bukti kepandaian
penyair dalam me-washf-kan suatu keadaan. Seakan-akan peristiwa atau
keadaan tersbut benar terjadi adanya.
Kekhasan
dalam keindahan syair ini ialah penyair tidak secara langsung menjelaskan
keresahan yang dialaminya. Bahkan ia membrikan perumpamaan terlebih dahulu yang
dekat dengan pengertian aslinya.
-
al-‘Arudlh wa al-Qowafiiy
ولَـيْـلٍ
كَـمَـوْجِ الـبَـحْـرِ أَرْخَـى سُـدُوْلَــهُ* عَــلَـيَّ بِـأَنْـوَاعِ
الـهُــمُــوْمِ لِــيَــبْــتَــلِـي
وليلن كموجلبح ر أرخا سدولهو
* عليي
بأنواعل هموم ليبتلى
o/o//
o/o/o// o/o// o//o// /o// o/o/o// /o// o//o//
فعولن مفاعيلن فعولن
مفاعلن فعول
مفاعيلن فعول مفاعلن
هذا البيت بحر الطويل عروضه مقبوضة لأنه حذف
الخامس الساكن اصله مفاعيلن صارت مفاعلن و ضربه كذلك مقبوضة و حشوه في الشطر
الثاني مقبوضة.
فَــقُــلْــتُ
لَـهُ لَـمَّـا تَـمَــطَّــى بِـصُــلْــبِـهِ
* وأَرْدَفَ
أَعْــجَــازاً وَنَـــاءَ بِــكَــلْـــكَــلِ
فقلت
لهو لمما تمططا بصلبهى
وارد فأعجازن وناء
بكلكلى
/o// o/o/o// o/o// o//o//
/o// o/o/o// /o// o//o//
فعول مفاعيلن
فعولن مفاعلن فعول
مفاعيلن فعول مفاعلن
هذا البيت بحر الطويل عروضه مقبوضة لأنه حذف الخامس الساكن اصله
مفاعيلن صارت مفاعلن و ضربه كذلك مقبوضة و حشوه في الشطر الاول و الثاني مقبوضة.
ألاَ
أَيُّـهَـا الـلَّـيْـلُ الـطَّـوِيْــلُ ألاَ انْـجَـلِــي * بِـصُـبْـحٍ
وَمَــا الإصْـبَـاحُ مـنِـكَ بِأَمْثَلِ
أﻻأي يهلليلط طويل ألنجلى بصبحن وملءصبا
حمنك بأمثلى
o/o// o/o/o// /o// o//o// o/o// o/o/o//
/o// o//o//
فعولن مفاعيلن
فعول مفاعلن فعولن مفاعيلن فعول
مفاعلن
هذا البيت بحر الطويل عروضه مقبوضة لأنه حذف الخامس الساكن اصله
مفاعيلن صارت مفاعلن و ضربه كذلك مقبوضة و حشوه في الشطر الاول و الثاني مقبوضة.
فَــيَــا
لَــكَ مَــنْ لَــيْــلٍ كَــأنَّ نُــجُــومَــهُ * بــكــل
مُــغــار الـفــتـل شُــدّت بـيـذبل
فيا ل كمن ليلن كأنن
نجومهو بكلل مغارلفت
لشددت بيذ بلى
/o// o/o/o// /o// o//o// /o// o/o/o//
o/o// o//o//
فعول مفاعيلن
فعول مفاعلن
فعول مفاعيلن
فعولن مفاعلن
هذا البيت بحر الطويل عروضه مقبوضة لأنه حذف الخامس الساكن اصله
مفاعيلن صارت مفاعلن و ضربه كذلك مقبوضة و حشوه في الشطر الاول و الثاني مقبوضة.
DAFTAR
PUSTAKA
al-Iskindy,
Ahmad & Mushtofa ‘Annaniy, 1916. al-Wasith
fi al-Adab al-‘Arobiy wa Taarikhuhu. Mesir : Darul Ma’arif
Al-Mundar, Yunus Ali H & Bey Arifin, 1983. Sejarah Kesusastraan Arab. Surabaya: PT Bina Ilmu
Hamid, Mas’an,1995.
Ilmu Arudl dan Qawafi, Surabaya: Al-ikhlas
.
[1] Ahmad al-Iskindy & Mushtofa ‘Annaniy, al-Wasith fi al-Adab al-‘Arobiy wa
Taarikhuhu. (Mesir : Darul Ma’arif, 1916) h. 61.
[2] Yunus Ali Al-Mundar H Bey Arifin, Sejarah Kesusastraan, (Surabaya:
PT Bina Ilmu, 1983), h. 44-50.
[3] Ibid.
[4] Mas’ah Hamid, Ilmu Arudl dan Qawaf,
(Surabaya: Al-ikhlas,1995), hlm 55.
Komentar
Posting Komentar