TERJEMAH IDIOMATIK
TERJEMAH IDIOMATIK
Oleh :
Abdul Aziz, Wida Syadiah, Maesaroh Nurbayani, Neneng Mardhiyah
Abdul Aziz, Wida Syadiah, Maesaroh Nurbayani, Neneng Mardhiyah
a.
Pengertian Idiom
Kata “Idiom” berasal dari bahasa
Belanda yakni idiom, bahasa Latin : Idioma, yang keduanya berarti
“properti khusus”, juga berasal dari bahasa Yunani yakni ἰδίωμα “ungkapan khusus”[1].
Kata Idiom dalam bahasa Arab menurut Ali, Muhdlor, sebagaimana yang dikutip
oleh
Arifa dan Irfan menggunakan istilah “ta’bir ishtilahiy” dan menurut
Ba’albaki “’ibaaroh ishthilahiyyah”[2].
Secara istilah adalah ekspresi,
kata, atau frasa dengan makna kiasan yang dipahami dalam kaitannya dengan
penggunaan umum bahwa ekspresi yang terpisah dari arti harfiah atau definisi
dari kata-kata yang dibuat[3].
Sedangkan menurut Ba’albaki idiom ialah ungkapan yang memiliki makna yang mana
tidak akan mungkin difahami secara kata-perkata saja[4].
Dengan artian bahwa idiom merupakan kata atau frasa yang diterjemahkan dengan
terlebih dahulu melihat konteks dan padanan dalam bahasa sasaran.
b.
Penerjemahan Idiom berdasarkan Diagram V Newmark
Ada dua metode penerjemahan
berdasarkan Diagram V Newmark, yaitu[5]:
1.
Penerjemahan yang lebih berorientasi pada bahasa sumber
Metode ini
menitik beratkan pada upaya penerjemahan dengan setepat-tepatnya makna
konstektual si penulis, walaupun ditemukan hambatan sintaksis dan semantik.
Adapun yang termasuk dalam metode ini ialah sebagai berikut[6]:
a) Penerjemahan kata demi kata (Word For
Word Translation)
Contoh : أمس رجع علي
عن الجامعة
Terjemahnya ialah telah pulang Ali dari kampus kemarin
b) Penerjemahan Harfiah (Literal Translation)
Contoh : عُنُقِكَ إِلَى وَلَاتَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً
“Janganlah biarkan
tanganmu terbelenggu pada lehermu”. Membuat tangan terbelenggu pada leher berarti "kikir".
c) Penerjemahan Setia (Faithful Translation)
Contoh
: الرَّمَاد كَثِيْرُ هُوَ
Jika
diterjemahkan dengan penerjemahan setia, maka hasil terjemahannya adalah ia
adalah seorang yang dermawan karena banyak abunya. Dari terjemahan ini
terlihat bahwa penerjemah berupaya untuk tetap setia pada bahasa sumber,
meskipun sudah terlihat ada upaya untuk mereproduksi makna kontekstual.
d) Penerjemahan
Semantik (Semantic Translation)
Contoh:
الرَّمَاد كَثِيْرُ هُوَ
Apabila
diterjemahkan secara semantik maka hasil terjemahannya adalah dia seorang yang dermawan.
2.
Penerjemahan yang lebih berorientasi pada bahasa sasaran
Pada metode
ini, penerjemah berusaha menerjemahkan dengan hasil yang relatif sama dengan
apa yang dimaksudkan oleh penulis terhadap pembaca versi bahasa sasaran. Ada
empat macam yang termasuk dalam metode ini, yaitu[7]:
a) Saduran
(Adaptation)
Contoh: Mumpung pandangan sembulane, Mumpung jembar
kalangane
Penerjemahan tersebut di atas, dapat
diadaptasikan ke dalam bahasa Arab sebagai berikut:
حِيْنَمَا أَنَارَنَا بَدْرُنَا
b) Penerjemahan
Bebas (Free Translation)
Contoh: الْوَجْهُ الجَدِيْدُ عَاصِمَهُ أَلْمَانِيَا
Terjemahnya: Pembaruan wilayah pemerintahan ibu kota
baru (lama) Jerman-Berlin.)
c)
Penerjemahan Idiomatik (Idiomatic Translation)
Contoh: اليد العليا خير من اليد السفلى
Terjemahannya bisa: Memberi lebih baik dari pada
menerima. Beberapa pakar kaliber
dunia seperti Seleskovits menyukai metode ini karena terjemah metode inidianggap hidup dan alami.
d) Penerjemahan
Komunikatif (Communivative Translation)
Contoh: الْحَيُّ
الْمَنْوِي
Diterjemahkan: "Spermatozoon"
untuk para ahli biomedik, tetapi untuk khalayak pembaca yang lebih umum diterjemahkan dengan "Air
Mani".
c. Macam-macam
Idiom
Menurut Kridalaksana dalam Imamuddin sebagaimana dikutip oleh
Arifa dan Irfan bahwa macam-macam idiom
berdasarkan konstruksi yang membentuknya bisa berupa[8]:
a. Konstruksi dari unsur-unsur yang saling
memilih masing-masing anggota mempunyai makna yang ada, hanya karena bersama yang lain. Pengertian ini mengacu pada gabungan
kata dengan kata tambahan seperti kata: قام yang bermakna "berdiri", ketika kata ini bergabung dengan preposisi ب yang bermakna "dengan" dan menjadi قام بِ bukan bermakna "berdiri dengan" tetapi bermakna "melakukan".
b. Kontruksi
yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-anggotanya. Pengertian ini mengacu pada gabungan kata dengan kata lain seperti kata سيد yang bermakna "tuan” ketika bergabung dengan الأيام yang bermakna "hari" lalu menjadi سيد الأيام maknanya bukan “tuannya hari” tetapi “hari jum’at”
c. Ungkapan
yang bisa diterjemahkan dengan penerjemahan para frase atau pengungkapan bebas
mutlak atau dapat menggunakan ungkapan
bahasa sasaran yang selaras. Seperti menterjemahkan peribahasa metafora, bahasa adat atau yang lainnya. Dengan demikian penerjemahan peribahasa atau ungkapan tak
perlu diterjemahkan secara harfiah, karena mungkin ungkapan tersebut tidak lazim pada bahasa sasaran, tetapi bisa dicarikan
padanannya dalam bahasa sasaran atau cukup maksudnya saja.
Contoh :
لَاتُصَعِّرْ
خَدَّكَ لِلنّاسِ
Terjemahan harfiah “Janganlah kamu palingkan pipimu dari manusia”. Ungkapan “memalingkan pipi” dalam
bahasa Indonesia tidak lazim, maka ungkapan yang biasa dipakai adalah “memalingkan
muka”.
d. Teknik
Menerjemahkan Secara Idiomatik
Choliludin mengurutkan bagaimana
menerjemahkan secara idiomatik sebagai berikut[9]:
1. Identifikasi Kalimat
2. Analisis Kalimat, pastikan anda sudah
mengetahui mana subjek, predikat, objek, dan
keterangan dari kalimat tersebut.
3. Pastikan bahwa pesan dari kalimat sumber
sudah ditangkap, salah satunya dengan cara menandai bagian utama dari suatu
kaalimat, yaitu subjek, predikat, objek atau komplemennya.
4. Susun kembali kalimat jika tidak searah.
DAFTAR PUSTAKA
Arifa, Zakiyah & Syarifuddin Irfan, http://www.academia.edu/2296743/IDIOM_DALAM_BAHASA_ARAB_DAN_PENERJEMAHANNYA,
diakses pada Senin, 30 September 2013, pkl 19:34 WIB.
Choliludin. 2007. The Technique of Making
Idiomatic Translation. Jakarta: Visipro. http://www.englishindo.com/2011/03/teknik-menerjemahkan-secara-idiomatik.html,
diakses pada Kamis, 03 Oktober 2013, pkl 02:00 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Idiom,
diakses pada Selasa, 01 Oktober 2013, pkl 11:21 WIB.
http://linguistik-penerjemahan.blogspot.com/2011/12/metode-penerjemahan.html,
diakses pada Rabu, 2 Oktober 2013, pkl. 10:35 WIB.
[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Idiom,
diakses pada Selasa, 01 Oktober 2013, pkl 11:21 WIB.
[2]Zakiyah
Arifa & Syarifuddin Irfan, http://www.academia.edu/2296743/IDIOM_DALAM_BAHASA_ARAB_DAN_PENERJEMAHANNYA,
diakses pada Senin, 30 September 2013, pkl 19:34 WIB.
[5] Ibid.
[6] http://linguistik-penerjemahan.blogspot.com/2011/12/metode-penerjemahan.html,
diakses pada Rabu, 2 Oktober 2013, pkl. 10:35 WIB.
[7] Ibid.
[8] Zakiyah Arifa & Syarifuddin Irfan, Loc.
Cit.
[9] Choliludin. 2007. The
Technique of Making Idiomatic Translation. Jakarta:
Visipro. http://www.englishindo.com/2011/03/teknik-menerjemahkan-secara-idiomatik.html,
diakses pada Kamis, 03 Oktober 2013, pkl 02:00 WIB.
Komentar
Posting Komentar