RENCANA PEMASARAN
Oleh : Abdul Aziz
a.
Latar Belakang
Kegiatan pemasaran harus
menghasilkan win-win solution artinya pelanggan ingin membeli produk kalau
produk tersebut sesuai dengan keinginannya.Sebaliknya perusahaan dapat
memperoleh profit dari produk yang dihasilkannya kalau produk tersebut di beli
oleh pelanggan. Berdasarkan profit tersebut, perusahaan dapat melanjutkan
bisnisnya hingga ia dapat memenuhi keinginan pelanggan lebih besar di masa yang
akan datang. Dengan kata lain perusahaan selalu berpedoman atau berfokus kepada
nilai-nilai yang terdapat dalam diri pelanggan, sehingga kegiatan pemasaran
tersebut dapat berhasil dengan baik.
Untuk dapat mencapai semua itu
membutuhkan yang namanya perencanaan pemasaran, agar apa yang akan dilakukan
sesuai dengan tujuannya. Perencanaan pemasaran merupakan persyaratan inti bagi
pemasar. Manfaat penyusunan sebuah rencana antara lain : mendorong pemikiran
sistematik mengenai masa depan, meningkatkan koordinasi, menetapkan standar
kinerja untuk mengukur tren, memberikan dasar logis bagi pembuatan keputusan,
meningkatkan kemampuan untuk menangani perubahan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mengidentifikasi peluang pasar.
b.
Rumusan Masalah
Agar
makalah ini tidak meluas, maka kami membatasi pembahasan makalah ini dalam
bentuk rumusan masalah. Adapun rumusan maslah dalam makalah ini ialah :
1. Apa itu Marketing Plan dan tujuannya?
2. Bagaiamana Strategi pemasaran dan konsep pemasaran?
3. Bagaimana menyusun marketing plan dan implementasinya?
BAB II
PEMBAHASAN
a.
Pengertian Marketing Plan
Perencanaan adalah proses menentukan
bagaimana organisasi bisa mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses
menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai
tujuannya. Perencanaan juga dapat didefinisikan sebagai perkembangan sistematis
dari program tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah
disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan
yang diprediksi trlebih dahulu (Kurniasih, 1 : 2006).
Rencana pemasaran (marketing plan)
adalah merupakan bagian dari business plan. Perencanaan yang harus di siapkan
adalah analisa situasi perusahaan dan lingkungannya lanalisa dan penilaian
peluang, kekuatan, kelemahan, kendala yang dihadapi pasar. Juga harus
digambarkan sasaran konsumen dan strategi pemasaran yang digunakan (Alma, 178 :
2013). Kurniasih mendefinisikan bahwa Rencana Pemasaran
adalah dokumen
tertulis yang berlaku sebagai buku petunjuk atas semua kegiatan pemasaran yang
harus dijalankan oleh manajer pemasaran
(Kurniasih, 1).
Jadi inti kegiatan rencana pemasaran
ini adalah (Alma, 178) :
·
Analisa
lingkungan dan peluang pasar
·
Mengembangkan
sasaran pemasaran
·
Menetapkan
strategi pemasaran
·
Menciptakan
taktik atau tindakan pelaksanaan
b.
Tujuan Marketing Plan
Perencanaan organisasial mempunyai
dua maksud, yaitu perlindungan dan kesepakatan (protektif dan affirmatif).
Maksud protective adalah meminimalisasi risiko dengan mengurangi ketidakpastian
di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manjerial yang
berhubungan. Tujuan affirmative adalah untuk meningkatkan tingkat keberhasilan
organisasial. Di samping itu, tujuan perencanaan adalah membentuk usaha
terkoordinasi dalam organisasi. Tanpa adanya perencanaan biasanya disertai
dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya ketidakefisienan (Kurniasih, 2).
Akan tetapi, tujuan mendasar dari
perencanaan adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Maksud perencanaan
adalah untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan. Tujuan lain dari
perencanaan pemasaran berkisar pada maksud mendasar ini.
c.
Konsep Pemasaran
Menurut Alma (180 : 2013) terdapat lima konsep pemasaran yang
berkembang, yaitu sebagai berikui:
1.
Konsep
produksi (production concept) : konsep ini bertitik tolak dari anggapan
bahwa konsumen lebih tertarik pada produk yang murah dan mudah didapatkan
dimana-mana.oleh sebab itu produsen tipe ini akan mendistribusikan hasil
produksinya ke seluruh pelosok agar mudah diperoleh konsumen. Konsep ini
merupakan konsep awal untuk mengusai pasar
2.
Konsep
produk (product concept) : konsep ini lebih menekankan pada kualitas
dari produk itu sendiri karna produsen beranggapan bahawa konsumen akan lebih
memperhatikan mutu dan selalu mencari barang dengan mutu baik.
3.
Konsep
penjualan ( selling concept)
: konsep penjualan menitik beratkan pada
kegiatan promosi secara maksimal . paham dari konsep ini ialah konsumen pasti
mau membeli barang, bila mereka dirangsang untuk membeli.
4.
Konsep
pasar (Marketing concept): konsep
ini memusatkan perhatian produsen terhadap konsumen yang mengharapkan sesuatu
dari barang yang telah dibelinya (needs dan wants), dengan kata lain konsep ini
memperhatikan semua prilaku, gerak-gerik, kebiasaan, kebutuhan, keinginan, dan selera
konsumen.
5.
Konsep
pemasaran bewawasan social (societal concept) responsibility: konsep ini
berorientasikan pada rasa tanggung jawab sosial dan kemanusiaan perodusen baik
pada kepuasan konsumen maupun keadaan lingkunganya. Konsep ini berusaha memenuhi kebutuhan,
keinginan, dan minat konsumen sehingga dapat memenuhi kepuasan konsumen secara
efisien dan efektif dan membuat kehidupan masyarakat lebih baik.
d.
Komponen Marketing Concept
Menurut Alma (187 : 2013) sasaran
utama marketing concept ialah kepuasan konsumen untuk mencapai itu terdapat
tiga komponen penting
a.
Costumer
orientation: intiya ialah bukan membuat konsumen mengikuti keinginan produsen
tapi sebaliknya mengharuskan produsen memahami dan mengikuti selera konsumen
b.
Organizational
integration: yaitu organisasi yang terintegrasi dan utuh, semua orang dari
segala bidang harus mempuyai pandangan yang sama yairu mengarah pada prepsi
konsumen yang baik terhadap perusaan.
c.
Goal
achievement: pada dasarnya tujuan inti prusahaan ialah tertuju pada peningkatan
folume penjualan, namun tidak hanya itu, harus membuat kegiatan marketing lebih
efektif, meningkatkan image pada perusahaan dan memperluas market share
Untuk
mengimplementasikan marketing konsep maka perusahaan harus memiliki informasi
yang lengkap tentang keinginan konsumen, agar peroduk yang dijual sesuai dengan
selera konsumen. Sebab, konsumen hari ini sangat sensituf terhadap berbagai hal
seperti model, kualitas, hargatempat belanja, layanan dan sebagainya (Alma :
2013).
e.
Strategi Pemasaran
Sebelum kita mendefinisikan strategi
pemasaran terlebih dahulu kita mengetahi strategi perusahaan, strategi
perusahaan adalah pola keputusan dalam prusahaan yang menentukan sasaran,
maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijakan utama dan merencanakan untuk
pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dicapai perusahaan
(Alma. 194).
Sedangkan strategi pemasaran ialah
memilih dan menganalisa pasar,sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang
ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok
dan yang memuaskan pasar sasaran tersebut (Alma : 195).
Perusahaan perlu menetapkan strategi
dasar atau disebut Grand strategi. Jika grand strategi ini sudah benar maka
diharapkan perusahaan akan berhasil mencapai sasaran tersebut. Perusahaan
diharapkan dapat menguasai market share (pengusaan luas pasar) atau market
posicioan (kedudukan kokoh dari produk pada suatu pasar).
f.
Merencanakan Strategi Marketing
Dalam mengembangkan perencanaan
pemasaran atau marketing plan kita harus menegtahui strategi marketing, yaitu
(Alma, 198-199):
1. Teliti sitiuasi marketing saat ini
Situasi marketing saat ini sangat
dipengaruhi oleh pengalaman masalalu, tingkat persaingan, serta analisa
kekuatan dan kelemahan. Dengan mempelajari pengalaman masalalu kita bisa
menganalisa situasi marketing hari ini dengan memperhatikan lingkungan
internal, kelemahan yang di miliki,
kemampuan produksi dan sebagainya.
2. Analisa lingkungan eksternal
Ligkungan
eksternal yang mempengaruhi bisnis adalah kondisi ekonomi makro, tingkat bunga,
inflasi,pengangguran. Lingkungan alam, berkurangnya pasokan bahan baku, keadaan
musim, banjir. Social encurtural trens, teknologi, juga adanya peraturan
terbaru dari pemerintah perlu dicermati karna bisa jadi berdampak besar pada
perusahaan (Hensi, slide 34 : 2012)
3. Analisa peluang dan arahkan untuk mencapai peluang
Bisnis yang sukses adalah yang selau
memperhatikan peluang yang ada seperti menjual produk lebih banyak pada pasar
yang ada, mencari pasar baru, membuat produk baru untuk pasar yang ada maupun
yang baru.
4. Desain strategi marketing
Marketing
strategi ini dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan:
a) segmentasi pasar (bisa
berdasarkan demografis, geografis, pesikografis, geodemografis, behavior,
maupun usage).
b) menetapkan target market bisnis
buat positioning produk (apa yang istimewa, sepesufik dari produk bisnis
tersebut).
g.
Menyusun Marketing Plan
Setelah wirausahawan memahami konsep
pemasaran, maka selanjutnya dapat disusun marketing plan. Plan berarti
merncanakan. Esensi planning tidak lain adalah decisionmaking. Menejer
pemasaran jangan meniru saja, mengulang kembali strategi tahun lalu. Akan
tetapi, harus mau strategi lain yang mungkin lebih baik. Namun, tidak pula
strategi yang lalu harus diganti (Alma, 213).
Menurut Triana
(1985 : 75) Marketing Plan memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Analisa situasi (S.W.O.T)
S :
Strengh/ Kekuatan
W :
Weakness/ Kelemahan
O :
Opportunity/ Peluang
T :
Threat/ Ancaman
Pebisnis
harus menganalisa keadaan intern dan ekstern perusahaannya. Keadaan intern
meliputi gambaran terakhir serta analisis jumlah
yang diperoleh. Melakukan analisa sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Keadaan
ekstern yang perlu diperhatikan adalah keadaan makro yang berhubungan dengan
kepentingan perusahaan. Analisis makro
ini meliputi keadaan politik, ekonomi,sosial, budaya. Analisis intern dan
ekstern tersebut dilengkapi lagi dengan analisis S.W.O.T
2. Tujuan Pemasaran (Marketing
Objectives)
Tujuan
pemasaran perusahaan beraneka ragam sesuai dengan kepentingan perusahaan masing
– masing. Sebagai contoh dapat dikemukakan tujuan pemasaran, mempertahankan
posisi perusahaan sebagai market leader, atau memperluas penguasaan
market.
3.
Strategi Inti (Core Strategy)
Merupakan
alternatif strategi yang terpilih dalam decision making. Untuk menghasilkan
strategi inti ini dibutuhkan pemikiran mendalam didukung oleh data dan fakta
sehingga dapat dirumuskan secara tajam
4.
Jadwal Pelaksanaan (Action Plan)
Action plan lebih banyak,
sebab disini dielaborasi lebih rinci. Jika strategi inti yang ingin
dilaksanakan berupa pengembangan produk, maka harus dijabarkan model, bahan,
mutu,kemasan, dsb. Action plan harus dapat menjawab beberapa pertanyaan :
- What, apa tugas
yang harus dilakukan?
- Who, siapa
orang yang harus bertugas dan bertanggung jawab?
- When, kapan
pekerjaan harus dilaksanakan dan harus selesai?
- Where,
jika diperlukan dimana percobaan pasar akan dilakukan?
-
How, bagaimana cara melaksanakan tugas tersebut?
5.
Anggaran
Pemasaran (Marketing Budget)
Didalam marketing
budget dengan jelas harus dinyatakan besar biaya yang diperlukan, jenis
kegiatan pemasaran untuk berbagai teknikpromosi, melakukan riset pemasaran, dsb
6.
Pengawasan
(Control)
Untuk semua implementasi marketing plan harus
dilakukan pengawasan. Pengawasan dilakukan dengan membaca dan mempelajari
laporan tertulis dari pelaksana ataupun hasil observasi. Jika terjadi
penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan, maka harus segera diambil tindakan
perbaikan
CONTOH
PENYUSUNAN MARKETING PLAN
Jimbo’s Distro : Andi Musdalifa Darwin
Jimbo’s Distro : Andi Musdalifa Darwin
a.
Tentang
Jimbo’s Distro
Jimbo’s distro
merupakan suatu badan usaha yang bergerak di bidang pejualan pakaian dan pernak
pernik untuk kaum muda jaman sekarang. Namun ada yang membedakan antara Jimbo’s
distro dengan distro-distro lain yang telah marak di masyarakat, Jimbo’s distro
mengkhususkan diri untuk menjual berbagai macam pakaian dan pernak-pernik
bercorakan batik. Nuansa yang berbeda inilah yang mecoba untuk Jimbo’s tawarkan
kepada anak muda yang ingin menggunakan pakaian bernuansa batik namun tetap up
to date. Tak perlu diragukan lagi karena batik-batik yang dihasilkan merupakan
hasil karya dari tangan-tangan yang telah lebih dari seperempat abad memegang
canting (alat manual untuk membuat pola batik).
2.
Analisis Situasi
Pada tahun
pertama, Jimbo’s diterima di tengah masyarakat. Kunci pengembangan produk
Jimbo’s ini terletak pada strategi pemasaran yang baik serta kontrol kualitas
produk yang terjamin. Jimbo’s menawarkan dan menyediakan berbagai aksesoris
bercorak batik seperti kaos, blouse, jaket, dan lain sebagainya yang bercorak
batik dan berbeda dari distro lainnya.
2.2. Analisis SWOT
Ø
Kekuatan
:
-
Adanya tenaga profesional yang terjun langsung dalam
pembuatan desain produk
-
Penggunaan model bisnis yang simpel dan dekat dengan
konsumen
-
Pengetahuan tentang pelaksanaan bisnis yang memadai
Ø
Kelemahan
:
-
Kesulitan untuk memperkenalkan produk Jimbo’s sebagai
satu-satunya brand distro batik
-
Hanya sedikit masyarakat yang sadar akan fashion update
-
Tidak setiap hari seorang masyarakat membeli kebutuhan
pakaian.
Ø
Peluang
:
- Partisipasi dalam industri yang sedang tumbuh
- Penurunan harga produk melalui skala ekonomis
- Kemampuan untuk mendongkrak usaha pemasaran
industri lain dalam menumbuhkan pasar umum
Ø
Ancaman
:
- Adanya pemain-pemain baru dalam dunia distro
batik
- Penurunan ekonomi yang berdampak pada menurunnya
pengeluaran orang dari pendapatan bebas untuk produk fashion batik
- Penurunan minat batik pada masyarakat
3.
Strategi
Pemasaran
Strategi pemasaran akan berusaha untuk menciptakan kesadaran kaum muda
bahwa batik perlu dilestarikan, tidak hanya dengan gaya formal. Dengan gaya
masa kinipun, mereka masih bisa melestarikan warisan nenek moyang. Strategi
lain akan dijabarkan pada bagian promotion bauran pemasaran.
4.
Jadwal
Pemasaran
Fase
|
Tanggal
|
Kegiatan
|
|
Perencanaan
|
1 Februari 2015
|
Eksplorasi dan Penyiapan Bahan
|
|
|
7 Februari 2015 s/d 13 Maret 2015
|
Pembelian asset seperti tempat, peralatan jahit, sewa ruko, meja kursi, dll
|
|
|
1 Maret 2015
|
Pencarian tenaga kerja
|
|
|
10 Maret 2015
|
Percobaan Pembuatan
pakaian final
|
|
|
13 Maret 2015
|
Pembuatan media promosi
|
|
Pelaksanaan
|
17 Maret 2015
|
Grand Opening “Jimbo’s Distro”
|
|
|
17 Maret 2015 s/d 17 April 2015
|
Promosi
|
|
Kontrol
|
17 April 2015 s/d seterusnya
|
Monitoring kegiatan penjualan, pembuatan pakaian tambahan dan promosi
|
5.
Kendali
/Kontrol
Untuk mengukur
kinerja Jimbo’s, maka digunakan tolak ukur sebagai berikut :
· Pendapatan perbulan dan
pertahun
· Beban biaya perbulan
dan pertahun
· Tingkat kepuasan
pelanggan
· Inovasi produk
DAFTAR PUSTAKA
Alex,
D Triana. 1986. Menerapkan Strategi Marketing di Indonesi (PDF). Jakarta
Alma,
Buchari. 2013. Kewirausahaan Untuk
Mahasiswa dan Umum. Alfabeta : Bandung
Arwin, Musdalifa
Andi. Jimbo’s Distro : Marketing Plan. Terbaca dalam http://andimusdalifa94.blogspot.com/.
Diakses pada Senin, 3 November 2014, pukul 08:25 WIB.
Kurniasih, Sri. 2006. Perencanaan
Strategis : Membuat Dan Melaksanakan Rencana
Pemasaran. (Gunadarma : Jakarta)
0 komentar:
Posting Komentar